Kalah tiga kali beruntun, bobotoh bereaksi keras terhadap manajemen dan skuad Maung Bandung.
Setelah berpesta gol ke gawang Persiba Balikpapan di Stadion Siliwangi pertengahan bulan lalu, performa Persib Bandung di tiga laga selanjutnya menukik tajam. Tim pujaan bobotoh itu mencatat rekor buruk dikalahkan PSM 2-1 di kandang sendiri kemudian takluk 3-0 di laga derby d'Indonesia melawan Persija dan terakhir, Selasa (2/11) petang kemarin, disikat PSPS dengan skor 1-0 di stadion Kaharuddin Nasution Rumbai.Hasil ini tentu saja membuat para loyalis Persib kecewa berat. Salah satunya datang dari moderator laman resmi Viking Persib Club Kiki Esa Perdana, yang menyebut Persib tampil jauh dari harapan dan tidak memperlihatkan identitas sebuah tim besar yang dihuni oleh para pemain berlabel bintang.
"Permainan Persib tidak jelas. Di tiga laga terakhir lini tengah Persib bisa dikatakan mati karena terlihat secara kasat mata tidak ada pengatur serangan," ungkap Kiki membuka perbincangan dengan GOAL.com Indonesia.
"Tidak ada pemain yang sanggup menjadi jembatan alur bola antar lini. Para pemain di sektor belakang sangat monoton, cara pengawalan mereka terhadap musuh gampang dibaca dan hal ini memudahkan lawan untuk menyarangkan bola ke gawang Markus [Horrison]."
"Hal demikian diperparah tidak padunya duet Pablo [Frances] dan [Cristian] Gonzales di lini depan. Persib sekarang mudah dibobol dan sulit mencetak gol. Kondisi seperti ini sangat sulit untuk dipercaya mengingat materi tim yang dimiliki bisa dikatakan salah satu yang terdepan."
Kiki kemudian melanjutkan kritikannya dengan menyebut manajemen mungkin saja salah dalam menghadapi pemain berstatus bintang.
"Pemain Persib terkesan manja dan egois seperti tidak memiliki kebanggaan saat mengenakan jersey keramat Biru-Putih. Hal ini bisa saja disebabkan karena ada sikap yang salah dalam menghadapi mereka," lanjutnya.
"Manajemen Persib boleh dibilang sukses di sisi komersial, tetapi sayangnya tidak demikian dalam membangun tim. Tidak ada keputusan dahsyat dari manajemen pada Persib.
"Manajemen yang baik seharusnya bisa menjaga kekompakan tim, menjauhkan masalah, menjadi fasilitator atau penengah hingga psikologi tim tetap terjaga baik," tuturnya lagi.
Hal yang sama diamini oleh salah satu anggota laman tersebut Rizal Triadi, yang berkomentar singkat, "Para pemain seperti sudah lupa di mana letak gawang lawan." (gk-15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar