LAMA puasa gelar dan tersisih dari pecaturan sepakbola nasional menghadirkan gundah masyarakat sepakbola Bandung. Angan pun melayang ke era keemasan jagoan Bandung di dekade 80-an.
Saat itu, jagoan Bandung begitu berjaya. Dibawah arahan pelatih lokal Indra M Thohir dan pemain produk binaan kompetisi intern Persib, anak-anak Bandung menjelma jadi kekuatan dahsyat di pentas sepakbola nasional.
Puncaknya perhelatan Kompetisi Perserikatan Divisi Utama terakhir ditutup Maung Bandung dengan gelar juara. Begitupun saat Kompetisi Liga Indonesia diperkenalkan pertamakalinya. Anak-anak Bandung berdiri gagah dipodium juara.
"Karena itu, rasanya masih pantas Persib kembali ditangani Indra Thohir. Dan menghimpun sebanyak mungkin talenta muda asal Persib sendiri. Sejarah emas itu nggak ada salahnya diulang kembali," ungkap Dedi Firmansyah.
Harapan Dedi bisa dipahami. Maklum, selama ini, pasca diantar jadi jawara oleh Thohir, Persib selalu menangkap angin. Berganti pelatih dan berdatangan pemain hebat dari luar Bandung, tetap mengkerdilkan Persib di pentas nasional.
"Sayangnya aturan lisensi kepelatihan jadi kendala. Thohir belum berlisensi A. Padahal ia pelatih bagus dengan disiplin tinggi. Hokinya juga bagus. Makanya ditangan Thohir prestasi Persib berseri," jelas asisten manajer Persib pada persibholic.com.
Sepak terjang Thohir buat Persib, memang tiada duanya. Dialah satu-satunya yang bisa mengantarkan Maung Bandung ke tahta juara. Dia juga pelatih yang bisa membuat Persib jadi sentra dan kiblat sepakbola nasional di era 90-an.
"Itu fakta sejarah kebesaran Persib dan kesuksesan Thohir di pentas sepakbola nasional. Meski dia bukan mantan pemain terkenal, ia banyak memberi buat kejayaan Persib," cerita Dedi.
Kapan ya kita bisa seperti itu lagi? Soalnya, servis pelatih hebat, bahkan dengan lisensi tinggi sekalipun, belum ada yang bisa menjejaki sukses yang pernah ditorehkan Indra Thohir. (Dani Wihara)
Saat itu, jagoan Bandung begitu berjaya. Dibawah arahan pelatih lokal Indra M Thohir dan pemain produk binaan kompetisi intern Persib, anak-anak Bandung menjelma jadi kekuatan dahsyat di pentas sepakbola nasional.
Puncaknya perhelatan Kompetisi Perserikatan Divisi Utama terakhir ditutup Maung Bandung dengan gelar juara. Begitupun saat Kompetisi Liga Indonesia diperkenalkan pertamakalinya. Anak-anak Bandung berdiri gagah dipodium juara.
"Karena itu, rasanya masih pantas Persib kembali ditangani Indra Thohir. Dan menghimpun sebanyak mungkin talenta muda asal Persib sendiri. Sejarah emas itu nggak ada salahnya diulang kembali," ungkap Dedi Firmansyah.
Harapan Dedi bisa dipahami. Maklum, selama ini, pasca diantar jadi jawara oleh Thohir, Persib selalu menangkap angin. Berganti pelatih dan berdatangan pemain hebat dari luar Bandung, tetap mengkerdilkan Persib di pentas nasional.
"Sayangnya aturan lisensi kepelatihan jadi kendala. Thohir belum berlisensi A. Padahal ia pelatih bagus dengan disiplin tinggi. Hokinya juga bagus. Makanya ditangan Thohir prestasi Persib berseri," jelas asisten manajer Persib pada persibholic.com.
Sepak terjang Thohir buat Persib, memang tiada duanya. Dialah satu-satunya yang bisa mengantarkan Maung Bandung ke tahta juara. Dia juga pelatih yang bisa membuat Persib jadi sentra dan kiblat sepakbola nasional di era 90-an.
"Itu fakta sejarah kebesaran Persib dan kesuksesan Thohir di pentas sepakbola nasional. Meski dia bukan mantan pemain terkenal, ia banyak memberi buat kejayaan Persib," cerita Dedi.
Kapan ya kita bisa seperti itu lagi? Soalnya, servis pelatih hebat, bahkan dengan lisensi tinggi sekalipun, belum ada yang bisa menjejaki sukses yang pernah ditorehkan Indra Thohir. (Dani Wihara)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar