Kamis, 28 Juli 2011

Kontrak Pelatih Minimal 3 Tahun!

Tradisi pergantian pelatih yang dilakukan hampir setiap tahun, dinilai menjadi salah satu faktor penghambat Persib Bandung untuk meraih prestasi tertinggi. Penilaian tersebut didukung kenyataan bahwa Persib tidak lagi mampu menjadi kampiun sejak tradisi pergantian pelatih dalam setiap musimnya dimulai pada tahun 1996.

"Idealnya, seorang pelatih diberi kesempatan bekerja mini-mal dua tahun. Untuk target juara, harus disertai juga dengan kewenangan penuh bagi pelatih yang dipilih dalam hal pemilihan pemain dan persoalan teknis lainnya," kata mantan stoper Persib di era 90-an, Yadi Mulyadi ketika dihubungi "GM", Selasa (26/7).

Mustika Hadi, pelatih yang mengantarkan Persib U-21 menjuarai LSI U-21 2009/2010 sependapat dengan Yadi. Hanya saja, Mustika menyebutkan waktu ideal seorang pelatih untuk membangun kekuatan timnya untuk target juara adalah tiga tahun.

"Saya setuju kalau tradisi gonta-ganti pelatih menjadi salah satu penyebab tak kunjung juaranya Persib. Untuk sebuah target juara, seorang pelatih minimal diberi kesempatan membangun timnya dalam tiga tahun untuk jangka pendek dan lima tahun untuk jangka panjang," katanya.

Seperti halnya Yadi, Mustika pun memberikan syarat lain jika Persib ingin mengakhiri kerinduannya akan mahkota juara. "Dalam tiga tahun itu, pelatih harus diberi kebebasan dalam pemilihan calon pemainnya. Dalam rentang waktu tersebut, pelatih pasti tidak akan terlalu banyak merombak kekuatan pemain yang tengah dibangunnya," tegas Mustika.

16 pelatih

Berdasarkan catatan "GM", setelah menjuarai Liga Indonesia (LI) I/1994-1995, Persib mulai melakukan tradisi pergantian pelatih dalam waktu kurang dari dua musim. Setelah Indra M. Thohir, tidak kurang dari 16 pelatih secara bergiliran duduk di kursi panas kepelatihan. Mereka --secara berurutan-- adalah Risnandar Soendoro, Nandar Iskandar, Suryamin, Indra M. Thohir, Deny Syamsudin, Marek Andrejz Sledzianowski (Polandia), Bambang Sukowiyono-Iwan Sunarya, Juan Antonio Paez (Cile), Indra M. Thohir, Risnandar, Arcan Iurie Anatolievici, Djadjang Nurdjaman, Jaya Hartono, Robby Darwis, Darko-Daniel Janackovic, Jovo Cuckovic, dan Daniel Roekito.

Dikatakan Mustika, di masa jayanya (1983-1995), Persib selalu memberikan kesempatan lebih dari dua tahun kepada setiap pelatih untuk membangun kekuatan timnya. Karena itu, Nandar Iskandar, Ade Dana, dan Indra Thohir bisa menyumbangkan mahkota juara buat Persib pada Kompetisi Perserikatan 1986, 1989/1990, 1993/ 1994, dan LI I/1994-1995.

Source: Galamedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar