Peleburan Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga Primer Indonesia (LPI) sudah bukan sekadar wacana lagi. PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola di Tanah Air sudah memastikan kedua kompetisi tersebut bakal dilebur mulai musim 2011/2012 ini.Namun format dan teknis peleburan kedua kompetisi ini masih akan dibicarakan oleh PSSI dan klub-klub anggotanya.
Kepastian bakal dileburnya LSI dan LPI ini diungkapkan Ketua PSSI Djohar Arifin Husin di Batu, Malang, Rabu (27/ 7). "Keduanya (LSI dan LPI) pasti digabung karena sama-sama anak PSSI," kata Ketua PSSI yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo tersebut, seperti dikutip vivanews.com.
Menurut Djohar, sudah ada kesepakatan antara Komite Normalisasi (KN) dan pihak LPI untuk peleburan tersebut. Keputusan peleburan saat ini tinggal menunggu pertemuan antara PSSI dengan semua pemilik dan manajemen klub.
Rencananya, dalam waktu dekat PSSI akan mengumpulkan semua pemilik klub dan manajer klub untuk membicarakan model kompetisi yang akan diterapkan. Selain itu, PSSI juga juga akan berkoordinasi dan berkomunikasi dengan FIFA dan AFF. "Semuanya sudah kami persiapkan dengan baik," ujarnya.
Djohar menjelaskan, saat ini tak membedakan antara LSI dan LPI, baik untuk klub anggota maupun pemain. Contohnya saat ini pemain yang bermain di LPI bisa ikut tim nasional.
Mutu kompetisi
Keputusan PSSI untuk menggabungkan LSI dan LPI tentu saja mengundang reaksi dari berbagai kalangan. Salah satunya dari pengamat, mantan pelatih, dan pemain Persib, Risnandar Soendoro. Menurut Risnandar, keputusan PSSI tersebut tergolong sangat gegabah, karena jika penggabung klub-klub LSI dan LPI dilakukan sekaligus, hal itu akan mengancam mutu kompetisi.
"Kita harus jujur, dari sisi kualitas, baik materi pemain maupun permainan, saat ini LSI masih lebih baik dari LPI. Malahan, saya berani bilang ada banyak klub LPI yang sama sekali tidak layak disejajarkan dengan klub-klub LSI. Kalau digabungkan semuanya, jelas kualitas kompetisi bakal terancam. Bakal banyak terjadi pertandingan-pertandingan tidak seimbang karena perbedaan kualitas," beber Risnandar.
Risnandar juga memperkirakan bakal terjadi persoalan besar di balik peleburan dua kompetisi itu. "Contohnya, apakah klub-klub LSI atau mungkin Divisi Utama akan rela disatukan dengan tim-tim yang baru berdiri. Ingat, ada banyak klub anggota PSSI yang sudah berpuluh-puluh tahun berjuang untuk naik ke level kompetisi tertinggi. Saya yakin, klub-klub pasti akan mempermasalahkannya. Karena itu, saya sarankan agar PSSI memikirkan lagi formula terbaik penggabungan kedua kompetisi ini," kata Risnandar.
Sebelumnya, Manajer Persib, H. Umuh Muchtar pun pernah meminta agar PSSI berhati-hati dalam menentukan format kompetisi, terutama yang menyangkut keterlibatan klub-klub LPI.
Source: Galamedia
Kepastian bakal dileburnya LSI dan LPI ini diungkapkan Ketua PSSI Djohar Arifin Husin di Batu, Malang, Rabu (27/ 7). "Keduanya (LSI dan LPI) pasti digabung karena sama-sama anak PSSI," kata Ketua PSSI yang terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo tersebut, seperti dikutip vivanews.com.
Menurut Djohar, sudah ada kesepakatan antara Komite Normalisasi (KN) dan pihak LPI untuk peleburan tersebut. Keputusan peleburan saat ini tinggal menunggu pertemuan antara PSSI dengan semua pemilik dan manajemen klub.
Rencananya, dalam waktu dekat PSSI akan mengumpulkan semua pemilik klub dan manajer klub untuk membicarakan model kompetisi yang akan diterapkan. Selain itu, PSSI juga juga akan berkoordinasi dan berkomunikasi dengan FIFA dan AFF. "Semuanya sudah kami persiapkan dengan baik," ujarnya.
Djohar menjelaskan, saat ini tak membedakan antara LSI dan LPI, baik untuk klub anggota maupun pemain. Contohnya saat ini pemain yang bermain di LPI bisa ikut tim nasional.
Mutu kompetisi
Keputusan PSSI untuk menggabungkan LSI dan LPI tentu saja mengundang reaksi dari berbagai kalangan. Salah satunya dari pengamat, mantan pelatih, dan pemain Persib, Risnandar Soendoro. Menurut Risnandar, keputusan PSSI tersebut tergolong sangat gegabah, karena jika penggabung klub-klub LSI dan LPI dilakukan sekaligus, hal itu akan mengancam mutu kompetisi.
"Kita harus jujur, dari sisi kualitas, baik materi pemain maupun permainan, saat ini LSI masih lebih baik dari LPI. Malahan, saya berani bilang ada banyak klub LPI yang sama sekali tidak layak disejajarkan dengan klub-klub LSI. Kalau digabungkan semuanya, jelas kualitas kompetisi bakal terancam. Bakal banyak terjadi pertandingan-pertandingan tidak seimbang karena perbedaan kualitas," beber Risnandar.
Risnandar juga memperkirakan bakal terjadi persoalan besar di balik peleburan dua kompetisi itu. "Contohnya, apakah klub-klub LSI atau mungkin Divisi Utama akan rela disatukan dengan tim-tim yang baru berdiri. Ingat, ada banyak klub anggota PSSI yang sudah berpuluh-puluh tahun berjuang untuk naik ke level kompetisi tertinggi. Saya yakin, klub-klub pasti akan mempermasalahkannya. Karena itu, saya sarankan agar PSSI memikirkan lagi formula terbaik penggabungan kedua kompetisi ini," kata Risnandar.
Sebelumnya, Manajer Persib, H. Umuh Muchtar pun pernah meminta agar PSSI berhati-hati dalam menentukan format kompetisi, terutama yang menyangkut keterlibatan klub-klub LPI.
Source: Galamedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar