Media Singapura, The New Paper, mengambil kesimpulan Superliga Indonesia (ISL) telah merampas peluang timnas mereka menjuarai Piala AFF 2010.
The New Paper  menghimpun sejumlah pendapat dari beberapa pengamat sepakbola di negara  kepulauan itu. Kesimpulannya, para pemain yang merumput di Indonesia  cenderung tidak tampil kompetitif saat bergabung di timnas. 
Delapan  pemain timnas Singapura mencari nafkah di Indonesia, yaitu Noh Alam  Shah, Muhammad Ridhuan, Baihakki Khaizan, dan Mustafic Fahrudin yang  menjalani musim kedua. Sedangkan empat pemain lain menyusul, yaitu  Precious Emuejeraye, Shahril Ishak, Khairul Amri, dan Agu Casmir.
Alasan  pertama, demikian bekas pelatih Tanjong Pagar Tohari Paijan yang  mengikuti perkembangan ISL, karena kompetisi negara tetangga mereka itu  tidak dikelola secara profesional.
"Terkadang jadwal pertandingan  dibatalkan dan tim tidak mengetahui kapan pertandingan berikutnya, jadi  bagaimana pemain bisa berlatih dengan benar?" ujar Paijan.
Salah  satu contoh adalah sayap Muhammad Ridhuan yang bermain untuk Arema  Indonesia. Ridhuan mencetak lima gol dalam delapan pertandingan bersama  klubnya, tetapi melempem ketika tampil di Piala AFF. Pemain berusia 26  tahun itu dianggap terlalu lelah mengikuti turnamen sekelas Piala AFF.  Tidak hanya Ridhuan, Baihakki, Emuejeraye, Casmir, Amri, serta Alam Shah  dianggap tidak tampil memuaskan.
Alasan kedua, karena para  pemain Singapura lebih memilih klub ketimbang timnas. Hal ini  berdasarkan pendapat Kadir Yahaya, yang pernah menjadi asisten pelatih  Pelita Jaya.
"Para pemain takut cedera karena kalau kembali ke  klub dengan kondisi cedera, manajemen klub tak segan memulangkan pemain  asing," tukasnya.
"Di ISL Anda dapat merekrut dan memecat pemain  asing di tengah musim dan ini bisnis yang bergeliat di sana. Banyak agen  pemain menanti kesempatan menawarkan pemain asing ke klub-klub."
Alasan terakhir, akibat bermain di Indonesia membuat para pemain Singapura besar kepala dan merasa sudah jadi bintang.
"Tentu  saya ingin bermain lebih lama. Sehabis latihan segalanya bersih karena  saya tidak menenteng sepatu atau pakaian kotor. Saya dikerumuni fans dan  benar-benar seperti pesepakbola profesional betulan. Siapa yang tidak  mau seperti ini?" ujar Baihakki suatu ketika.
Alam Shah mau  menghabiskan 15 menit berfoto bersama fans, sedangkan Ridhuan dikenal  sebagai R6 selayaknya Cristiano Ronaldo dengan sebutan terkenalnya, CR7.
"Mereka baru bermain di Indonesia, tapi sudah merasa bermain untuk Barcelona," ujar sumber The New Paper.
Sumber  lain mengatakan, "Setelah meraih status bintang, mereka pikir mereka  pemain besar dan tidak perlu bekerja keras dalam pertandingan."
"Ketika  Fandi Ahmad bergabung dengan FC Groningen, ada dampak positif bagi  timnas karena dia menjadi pemain yang lebih baik. Saya kira ini tidak  terjadi pada mereka yang merumput di Indonesia."
Berkebalikan dari ucapan pelatih Raddy Avramovic yang mendukung hijrahnya pemain Singapura ke Indonesia, The New Paper menyimpulkan, "hal terakhir yang diperlukan sepakbola Singapura adalah pemain lain yang bergabung ke ISL."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar