BLK. FACTORY,(GM)-
Salah satu penyebab keterpurukan di  awal musim ini diyakini karena Persib Bandung tidak memiliki figur  pemimpin yang kuat. Persib tidak memiliki pemain yang mampu  mengoordinasi pemain di dalam maupun di luar lapangan.
"Persib dipenuhi pemain bintang. Sayangnya, belum ada pemain yang mampu  menggerakkan pemain lainnya untuk mencapai tujuan bersama meraih  kemenangan," ujar psikolog Universitas Islam Bandung, Suhana, M.Psi.  kepada "GM", Minggu (7/11).
Menurut Suhana, pemain Persib masih bermain untuk dirinya sendiri.  Sebagai pemain bintang, sebagian besar dari mereka bermain hanya untuk  menunjukkan kemampuannya. Akibatnya, tujuan bersama Persib menjadi  terkesampingkan. Hal itu tidak akan terjadi jika Persib memiliki figur  yang bisa digugu oleh pemain yang lain. 
Dicontohkannya, Arema Indonesia mampu meraih juara Liga Super Indonesia  tahun lalu, salah satunya karena memiliki sosok Pierre Njanka. Ia  dianggap mampu menggerakkan rekan-rekannya untuk tampil sempurna di  setiap laga Arema.
"Di Persib sebenarnya sosok Eka Ramdani bisa tampil seperti Njanka.  Apalagi ia merupakan pemain binaan dan asli Jawa Barat," kata Suhana  yang sempat menjadi anggota psikolog kontingen Jawa Barat di PON  2008/Kaltim.
Kendati demikian, Suhana menilai Eka masih belum terlalu percaya diri  memimpin rekan-rekannya yang setara. Eka masih belum terlalu percaya  diri untuk memimpin Maman Abdurahman, Nova Arianto, Cristian Gonzales,  atau Markus Horison yang juga sama-sama pemain timnas Indonesia.
"Jika peran Eka bisa dioptimalkan, maka Persib bisa memiliki figur pemimpin seperti halnya Arema," jelas Suhana.
Selain itu, selama ini Persib lebih banyak termotivasi oleh faktor  eksternal. Persib akan bermain trengginas dan mengalahkan lawannya  dengan skor meyakinkan di saat ada momen seperti HUT Persib, HUT Kota  Bandung. Hal itu tidak akan terjadi jika motivasi intrinsik (internal)  selalu ada dalam diri pemain Persib.
"Sebagai pemain profesional, harus memiliki motivasi intrinsik. Pemain  harus bisa menunjukkan kemampuannya dengan maksimal karena mereka  dibayar untuk meraih prestasi. Tetapi bukan hanya untuk dirinya sendiri,  tetapi tujuan bersama tim," ujarnya. 
"Hal itulah salah satu yang harus dibenahi Persib," lanjut Suhana. (B.98)**                 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar