Jumat, 15 April 2011

Hantu Sindrom Babak Kedua

SEJAK babak pertama dimulai, biasanya para punggawa Persib Bandung langsung tampil menyerang. Mereka akan berjuang mati-matian mengejar bola dan mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Tapi, apa yang terjadi usai turun minum?

Ya, bobotoh yang menyaksikan Maung Bandung tampil pada babak kedua pasti akan dibuat berdebar-debar. Mulai dari kondisi fisik yang turun, konsentrasi yang mulai buyar serta seringnya melakukan kesalahan yang dilakukan para pemain. Semuanya menjadi pemandangan yang membuat deg-degan.

Kenapa Persib bisa lemah pada babak kedua? Pelatih Daniel Roekito mengakui, hal tersebut adalah bagian dari mental buruk yang masih dimiliki para pemainnya. Mudah terlena, tidak disiplin dan cepat lengah merupakan bagian dari mental buruk tersebut.

"Ini persoalan kita dari dulu. Apalagi kalau sudah unggul, pasti akan kendor. Mereka pasti akan terlena sampai akhirnya sadar bahwa lawan terus menekan dan sudah menciptakan gol," ungkap Daniel.

Bek kanan Persib Gilang Angga Kusuma mengakui, tim sering kehilangan konsentrasi pada babak kedua. Apalagi, jika mendapat tekanan dari tim lawan. Hal tersebut, imbuhnya, merupakan kelemahan yang harus diperbaiki.

"Sebetulnya bukan soal fisik yang turun. Tapi memang entah kenapa kita selalu lengah pada babak kedua. Harusnya babak kedua kita tetap stabil. Hal ini jangan dibiarkan berlarut-larut," jelas Gilang.

Gilang mengaku, saat laga kontra Persisam Samarinda, Rabu (13/4/2011), terutama saat lawan bisa memperkecil ketinggalan menjadi 2-1, muncul perasaan was-was. Akibatnya, permainan menjadi kacau. Menurutnya, muncul semacam trauma seperti saat Persipura Jayapura bisa menyamakan kedudukan saat Persib telah unggul 2-0 menjadi 2-2.

"Ya, kadang ada ketakutan kita akan dikejar lawan. Itu saya lihat juga dialami semua pemain. Karena takut dan terus ditekan, jadinya konsentrasi buyar. Makanya harus ada pemain yang bisa memberi motivasi," ujarnya.

Meski begitu, Gilang optimistis pada laga berikutnya sindrom babak kedua bisa diatasi. Sebab, pelatih pun terus memotivasi pemain agar bisa bangkit. (Raka Zaipul)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar