Peluang Persib Tertutup , "RD 100% di Timnas"

Peluang Persib Bandung untuk mendapatkan tanda tangan Rahmad Darmawan sebagai arsitek tim "Maung Bandung" musim 2011-2012, akhirnya tertutup. RD dipastikan menjadi pelatih timnas Indonesia U-23 dan dilarang "ngajegang" dengan melatih klub lain. Demikian ditegaskan Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin di sela-sela Rapat Paripurna Pengurus Daerah PSSI Jawa Barat, di Hotel Horison, Jln. Pelajar Peluang, Rabu (10/8). Dengan demikian, bukan hanya Persib, klub Persija Jakarta juga tidak bisa memperpanjang kontrak RD. "Kita minta Rahmad 100% di timnas. Klub tidak boleh ganggu Rahmad lagi. Karena menjadi pelatih nasional adalah suatu kebanggaan. Dan Rahmad sudah memutuskan ke timnas," tegasnya. Diungkapkan Djohar, PSSI memang meminta RD untuk melatih timnas Indonesia U-23 selama dua tahun. Hal itu karena RD tidak hanya bekerja untuk mempersiapkan tim di SEA Games 2011 ini, tetapi juga untuk SEA Games 2013 mendatang. "Setelah SEA Games tahun ini, langsung mempersiapkan tim lagi untuk SEA Games berikutnya. Waktu dua tahun bukanlah waktu yang lama untuk mempersiapkan tim," jelasnya. Kendati demikian, saat ini PSSI memang masih terus mengkaji nilai kontrak yang akan diberikan kepada RD. Pada pertemuan sebelumnya di Batu, Malang, PSSI baru menyodorkan nilai kontrak kepada RD. "Pada pertemuan di Batu Malang lalu, saya ingin tahu dahulu keinginan pelatih. Karena saya tidak bisa memutuskannya sebelum bertemu langsung," tuturnya. Sementara itu, Djohar optimistis Persib bisa lebih berprestasi di level tertinggi musim depan. Djohar menganggap Persib merupakan salah satu tim yang paling siap untuk bertarung di kompetisi level teratas. "Dari 5 syarat yang diwajibkan, Persib sudah memilikinya. Bahkan di saat klub lain belum memulai, Persib sudah memulai lebih dulu di tahun sebelumnya," kata Djohar. Kendati demikian, Djohar mengaku tetap akan memberikan asistensi kepada seluruh tim termasuk Persib terkait kelengkapan dokumen verifikasi. Rencananya, tim yang berada di Jawa termasuk Persib akan dikumpulkan Kamis (11/8) di Jakarta. (B.98)**