INILAH.COM, Bandung - Niat PSSI menggabungkan Liga Super Indonesia (LSI) dan Liga Primer Indonesia (LPI) menuai reaksi dari berbagai kalangan, tak terkecuali pelatih Persib Bandung Daniel Roekito.
Daniel menilai, merger kedua kompetisi LSI dan LPI itu memang harus dilakukan oleh PSSI, karena aturan FIFA yang melarang adanya dua kompetisi berbeda dalam satu negara. Hanya saja niat itu malah memunculkan penolakan, terutama dari klub-klub anggota PSSI yang berada di divisi III, II, I, Utama dan LSI.
Meyingkapi persoalan tersebut, Daniel pun meminta kepada seluruh klub anggota PSSI untuk legowo menerima apapun keputusan PSSI, terkait merger LSI dan LPI, demi kemajuan PSSI dan sepak bola Indonesia. Sebab persoalan ini harus cepat diselesaikan, agar kompetisi musim depan bisa kembali digelar.
"Saya dukung saja apapun keputusan pengurus baru PSSI sekarang. Tetapi kalau boleh usul, sebaiknya PSSI mengambil 5 tim terbaik yang dianggap layak untuk bergabung dengan LSI, biar di LSI pun ada tantangan," kata Daniel saat dihubungi INILAH.COM, Kamis (28/7/2011).
Pemilik LPI, kata Daniel, hanya satu orang yaitu Arifin Panigoro. Walhasil, kata Daniel, Arifin pasti punya otoritas penuh untuk memutuskan hal tersebut. Sementara tim lainnya yang belum dianggap layak bergabung ke LSI, dimasukkan dalam Divisi Utama atau divisi I, dan bertahap naik.
"Nah, kelima tim yang ditunjuk Arifin ke LSI itu, diisi dengan pemain-pemain terbaik LPI, baik pemain lokalnya maupun asing. Dengan begitu persaingan di LSI akan semakin ketat. Nama LPI pun sudah tidak usah disebut-sebut lagi. Saya kira itu lebih baik, dari pada terus diperdebatkan. Semua pihak harus legowo menerima keputusan tersebut, demi kemajuan sepak bola kita," pungkasnya. [gin]
Daniel menilai, merger kedua kompetisi LSI dan LPI itu memang harus dilakukan oleh PSSI, karena aturan FIFA yang melarang adanya dua kompetisi berbeda dalam satu negara. Hanya saja niat itu malah memunculkan penolakan, terutama dari klub-klub anggota PSSI yang berada di divisi III, II, I, Utama dan LSI.
Meyingkapi persoalan tersebut, Daniel pun meminta kepada seluruh klub anggota PSSI untuk legowo menerima apapun keputusan PSSI, terkait merger LSI dan LPI, demi kemajuan PSSI dan sepak bola Indonesia. Sebab persoalan ini harus cepat diselesaikan, agar kompetisi musim depan bisa kembali digelar.
"Saya dukung saja apapun keputusan pengurus baru PSSI sekarang. Tetapi kalau boleh usul, sebaiknya PSSI mengambil 5 tim terbaik yang dianggap layak untuk bergabung dengan LSI, biar di LSI pun ada tantangan," kata Daniel saat dihubungi INILAH.COM, Kamis (28/7/2011).
Pemilik LPI, kata Daniel, hanya satu orang yaitu Arifin Panigoro. Walhasil, kata Daniel, Arifin pasti punya otoritas penuh untuk memutuskan hal tersebut. Sementara tim lainnya yang belum dianggap layak bergabung ke LSI, dimasukkan dalam Divisi Utama atau divisi I, dan bertahap naik.
"Nah, kelima tim yang ditunjuk Arifin ke LSI itu, diisi dengan pemain-pemain terbaik LPI, baik pemain lokalnya maupun asing. Dengan begitu persaingan di LSI akan semakin ketat. Nama LPI pun sudah tidak usah disebut-sebut lagi. Saya kira itu lebih baik, dari pada terus diperdebatkan. Semua pihak harus legowo menerima keputusan tersebut, demi kemajuan sepak bola kita," pungkasnya. [gin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar