MASIH ada dua pertandingan yang bakal dilalui Maung Bandung di kompetisi ISL musim ini. Tapi, siapa pemain yang akan ditampilkan di dua laga pamungkas itu, masih menjadi tanda tanya.
Banyak yang berharap, pemain muda diberikan kesempatan tampil untuk mengasah tajinya. Apalagi dua laga terakhir sudah tidak mempengaruhi posisi jagoan Bandung. Tidak sedikit juga, pemain spesialis cadangan diberi kesempatan membuktikan kualitas olahbolanya sebelum kompetisi tutup buku.
“Sungguh, saya gregetan ingin bisa tampil membela Persib sebelum kompetisi usai. Pasalnya, jam terbang saya bersama Maung Bandung sedikit sekali. Itu membuat saya tidak nyaman. Kualitas sepakbola saya jadi tenggelam. Bahkan kadang muncul rasa grogi, lantaran ball feeling mulai hilang. Namun, semua keputusan ada di tangan pelatih,” ucap Rahmat Affandi.
Hasrat Fandi -sapaannya- mengusung Persib diakhir musim tidak bisa lagi di bendung. Maklum, ia sudah menanti cukup lama kesempatan tampil bersama jagoan Bandung. Bahkan, ia sempat mengabaikan keinginan manajemen Sriwijaya FC meminangnya di putaran kedua lalu, hanya demi kecintaannya pada Persib.
“Ketika kompetisi memasuki putaran kedua, manajemen Sriwijaya sudah menghubungi saya dan manejemen Persib. Mereka mau memberikan uang trasnfer agar saya bisa memperkuat Sriwijaya. Namun, saya memilih untuk bertahan di Persib. Saya mempunyai harapan besar di Persib, meski kesempatan main sangat minim,” beber pemain bernomor punggung 11 pada persibholic.com.
Fandi meyakini, dengan bertahan di Maung Bandung, kesempatan tampil membela jagoan Bandung bisa didapatkan. Karena itu, ia tidak pernah lelah melahap seabreg program dan formula latihan yang disodorkan Daniel Roekito. Bahkan, keluarganya pun membesarkan dirinya untuk mampu bertahan dan menikmati persaingan sengit di lambung kapal Persib.
“Kini semuanya saya serahkan pada Tuhan. Kalau takdir menyatakan saya bertahan di Persib, tentu saya akan terus mengembangkan karier disini. Tapi, saya berharap, ada kesempatan yang luas bagi saya membuktikan kualitas dan skill sepakbola yang saya miliki. Sekaligus berharap, masa kelam di musim pertama tidak kembali terjadi,” tutur Fandi. (Ziyan M Nasyith)
Banyak yang berharap, pemain muda diberikan kesempatan tampil untuk mengasah tajinya. Apalagi dua laga terakhir sudah tidak mempengaruhi posisi jagoan Bandung. Tidak sedikit juga, pemain spesialis cadangan diberi kesempatan membuktikan kualitas olahbolanya sebelum kompetisi tutup buku.
“Sungguh, saya gregetan ingin bisa tampil membela Persib sebelum kompetisi usai. Pasalnya, jam terbang saya bersama Maung Bandung sedikit sekali. Itu membuat saya tidak nyaman. Kualitas sepakbola saya jadi tenggelam. Bahkan kadang muncul rasa grogi, lantaran ball feeling mulai hilang. Namun, semua keputusan ada di tangan pelatih,” ucap Rahmat Affandi.
Hasrat Fandi -sapaannya- mengusung Persib diakhir musim tidak bisa lagi di bendung. Maklum, ia sudah menanti cukup lama kesempatan tampil bersama jagoan Bandung. Bahkan, ia sempat mengabaikan keinginan manajemen Sriwijaya FC meminangnya di putaran kedua lalu, hanya demi kecintaannya pada Persib.
“Ketika kompetisi memasuki putaran kedua, manajemen Sriwijaya sudah menghubungi saya dan manejemen Persib. Mereka mau memberikan uang trasnfer agar saya bisa memperkuat Sriwijaya. Namun, saya memilih untuk bertahan di Persib. Saya mempunyai harapan besar di Persib, meski kesempatan main sangat minim,” beber pemain bernomor punggung 11 pada persibholic.com.
Fandi meyakini, dengan bertahan di Maung Bandung, kesempatan tampil membela jagoan Bandung bisa didapatkan. Karena itu, ia tidak pernah lelah melahap seabreg program dan formula latihan yang disodorkan Daniel Roekito. Bahkan, keluarganya pun membesarkan dirinya untuk mampu bertahan dan menikmati persaingan sengit di lambung kapal Persib.
“Kini semuanya saya serahkan pada Tuhan. Kalau takdir menyatakan saya bertahan di Persib, tentu saya akan terus mengembangkan karier disini. Tapi, saya berharap, ada kesempatan yang luas bagi saya membuktikan kualitas dan skill sepakbola yang saya miliki. Sekaligus berharap, masa kelam di musim pertama tidak kembali terjadi,” tutur Fandi. (Ziyan M Nasyith)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar