| Sementara itu, menghadapi lawan berat  selanjutnya, Arema Indonesia  di Stadion Kanjuruhan Malang, Jumat (1/4)  mendatang, Daniel meminta anak asuhnya untuk melupakan hasil menyakitkan  2-2 atas Persipura Jayapura, Minggu (27/3) lalu.   
  Daniel bahkan meminta para pemainnya untuk instropeksi diri. "Hasil  kemarin memang sangat menyakitkan. Oleh karenanya pemain dan saya  sendiri harus instropeksi diri. Saya bersyukur anak-anak mau bangkit  lagi," katanya.  
 
Diakui Daniel, hasil imbang 2-2 setelah sebelumnya memimpin 2-0 dari  Persipura memang menjadi pelajaran bagi Persib. Sepanjang 20 menit  terakhir, Persipura mampu menguasai dan menyerang Persib. Akibatnya,  para pemain menjadi takut kalah.  
 
Sepanjang waktu itu, lanjutnya, Persib harus menjaga lini pertahanannya.  Anak-anak menjadi capek dan bingung. Buntutnya, mental turun. "Kita  memang kalah mental. Mereka mampu mengejar ketertinggalan 2-0 menjadi  2-2. Itu mental juara," aku Daniel. 
 
Ia mengatakan, untuk memperbaiki mental memang bukan hal yang mudah.  Mental tidak bisa dibangun  dalam waktu sekejap. "Mental memang masih  menjadi PR kita. Membentuk mental memang memerlukan waktu. Tapi saya  terus memompa motivasi anak-anak agar tidak memikirkan hasil kemarin dan  bisa bangkit. Masih banyak pertandingan yang harus dilalui Persib,"  tutur mantan pelatih Persiba Balikpapan ini. (B.98)**                  |                
                
 |  
  |               
Tidak ada komentar:
Posting Komentar