Dear kiki….             Untuk pertama kalinya aku titipkan surat ini buatmu. Aku kehabisan kata untuk digambarkan betapa perasaan rindu ini buatkan aku lupa pada sesuatu. Kadang­ kadang aku lupa hari apakah hari ini? Karena hatiku penuh dengan rindumu. Pikiranku penuh dengan gambaran wajahmu.             Ayank…             Aku ingin sekali menebus segala rinduku disetiap pertemuan kita. Namun, rindu lama tidak sempat terbayar dengan segunung rindu yang baru. Terlalu sulit untuk aku hapuskan rindu ini dari hatiku walaupun dirimu berada dipangkuanku, rinduku tetap membara. Setiap kali menatap wajahmu, setiap kali itulah rinduku semakin hangat dan cintaku semakin mekar. Betapa aku kalut dalam melayani  rindu ini.             Ogiil….             Apakah obat untuk menghilangkan rindu di hati ini? Walau selalu kutatap foto-foto kenangan kita, rindu ini tetap tidak mau pulang walau beratus kali foto-foto ayank kutatap,namun begitulah aku.             Hati ku ini masih tidak mampu untuk menahan rasa rindu ini. Entahlah… aku sering berdoa dan berharap agar  suatu saat aku dapat membayar lunas  segala rindu dan dendam yang tersimpan di hati ini.             Nduuut…             Aku masih ingat kata­ katamu, jika rindu lihatlah pada bintang­bintang. Carilah bintang yang paling bersinar dan ketika itu pasti aku tahu bahwa kamu juga rindu aku.             Saat bersamamu buat aku cukup bahagia. Pujuk rayumu buat aku lupa segala keresahan dan masalah kehidupan yang aku hadapi. Ingin sekali aku berada disamping mu sentiasa. Namun keadaan tidak mengizinkan aku berbuat demikian.             ayank ogiil…             aku benar­benar tidak sabar untuk menanti hari yang menghalalkan aku untuk menjadi milikmu. Dan doaku, semoga ALLAH masih sudi untuk memberikan umur panjang agar aku bisa sampai hingga saat itu tiba.             Aku sayang kamu sayang Aku ….. Jakarta 18 maret 201217.50 Reza Pahlawan